PERTAMA kali di Sultra, Pemkot Baubau melalui Dinas Penanaman Modal dan PTSP yang dibawahi Suarmawati menggelar Forum Investasi pada 5 hingga 6 Juni nanti. Berikut penuturannya kepada wartawan Buton Pos, Irwansyah Amunu.
Bisa dijelaskan bagaimana Forum Investasi yang akan digelar nanti?
Forum Investasi, kegiatan ini akan dihadiri beberapa investor baik lokal maupun nasional, para pelaku usaha kita yang menangani investasi dan juga para ketua Kadin, Ketua HIPMI, dan para Kepala Dinas PM dan PTSP se-Sultra. Tidak kalah penting para Forkopimda, kepala dinas yang berhubungan langsung dengan investasi. Saya kira akan menghadiri kegiatan ini.
Forum perdana di Kota Baubau dengan corak perdagangan dan jasa, identik dengan investasi. Nah untuk itu, pembicara yang akan dihadirkan siapa dalam forum akbar ini?
Saya kira ini adalah forum yang bisa daiakatakan pertama kali dilaksanakan di Sulawesi Tenggara. Makanya kami dari sejak bebera bulan lalu membangun komunikasi baik dengan Kementerian Investasi yang insyaallah yang akan dihadirkan pada forum investasi ini ada dua, dari Deputi Pelayanan Usaha dan Deputi Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal.
Insyaallah mereka sudah siap untuk menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Dan juga dari Dewan Pembina HIPMI Sultra, Ibu Suci juga menjadi narasumber pada kegiatan forum investasi ini.
Artinya bahwa dengan pembicara-pembicara kita yang merupakan skala nasional kita manfaatkan, juga sebagai media untuk membangun komunikasi antara kita di daerah dengan yang ada di Kementerian Investasi.
Menarik acaranya, dan digambarkan forum invesati yang rupanya baru pertama kali di Sultra, terkait dengan hal itu, kita tentu bicara soal target investasi yang dicanangkan Pemerintah Kota Baubau melalui Dinas PM dan PTSP. Berapa target investasi kita?
Tujuan pelaksanaan Forum Investasi ini tentu adalah untuk meningkatkan realisasi investasi yang telah ditargetkan oleh Provinsi Sulawesi Tenggara. Yang juga Provinsi Sulawesi Tenggara telah ditargetkan pusat yang mana target dari kementerian Investasi Rp 1400 triliun. Baubau kebagian sekitar Rp 325 miliar untuk tahun 2023 ini.
Tentu dari target yang diberikan oleh Provinsi Sulawesi Tenggara bukan hal yang gampang. Mengingat potensi kita dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Sulawesi Tenggara, mereka memiliki potensi Sumber Daya Alam yang cukup melimpah dibandingkan kita Baubau yang hanya mengandalkan sektor perdagangan dan jasa juga dari pariwisatanya yang belum maksimal dari kita kemas.
Kemudian dari sektor perikanan, juga belum maksimal kita kemas. Makanya melalui Forum Investasi ini kita mencoba untuk memprmosikan potensi-potensi, yang ada di Baubau ini kepada para investor yang nantinya akan hadir pada forum investasi ini.
Menyebut angka Rp 325 miliar target yang dibebankan kepada Kota Baubau, mungkin bisa diberikan perbandingan tahun lalu kita berapa realisasi investasi kita?
Oke, sebagaimana kita ketahui bahwa Baubau ini adalah sektor perdagangan dan jasa, yang mana notabene para pelaku usaha itu adalah skala mikro. Untuk merelisasikan target yang diberikan ini, tentu memberikan kerja yang berat bagi PTSP.
Untuk pelaporan realisasi investasi hanya pada sektor kecil, menengah, dan besar. Sementara Baubau kebanyakan skala mikro. Tentu ini merupakan tugas kita untuk memfollow up, sehingga target-target yang diberikan meningkat.
Tahun 2022, capaian kita hanya diposisi Rp 68 miliar. Penyumbang terbesar dari segi konstruksi, dan sebagian besar sektor perdagangan dan jasa. Masuk Pizza Hut kemarin juga menyumbang, kemudian Alfamidi, Indomaret juga menyumbang realisasi investasi sampai diposisi Rp 68 miliar.
Kemudian untuk tahun 2023 karena pelaporan triwulan satu sudah dilakukan, realisasi kita sudah mendekati angka Rp 100 miliar. Tentu ini adalah kabar gembira bagi kita, khususnya di Dinas PM PTSP karena pelaku-pelaku usaha kita mulai bangkit berinvestasi di Baubau, salah satunya pengembangan PLTMG yang ada di Kalia-lia kemarin menyumbang kurang lebih Rp 22 miliar.
Kemudian TP BBM Pertamina ada pengembangan usahanya yaitu pengembangan jeti, menyumbang sekitar Rp 7 miliar.(bersambung)