PUBLIKSATU, BAUBAU – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah merancang pemindahan pelabuhan feri Kota Baubau. Rencananya, dermaga kapal penyeberangan jarak dekat itu dipindahkan dari Batulo Kecamatan Wolio ke Sulaa Kecamatan Betoambari.

“Desain pelabuhan feri itu sudah ada. Tapi, kita harus sosialisasikan dulu kepada masyarakat Sulaa dan Pemerintah Kota Baubau untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala Dishub Sultra, Muhammad Rajulan dikonfirmasi di area Baruga Benteng Keraton Wolio, Kamis (9/3).

Menurut dia, sosialisasi desain pelabuhan feri Sulaa itu sekaligus untuk merumuskan konsep pembangunan terpadu menyesuaikan karakter daerah setempat. “Sulaa kan dikenal sebagai ikon kampung tenun yang harus dilestarikan. Jangan sampai pembangunan yang kita lakukan merusak itu,” ujarnya.

Memang, beber dia, semula pelabuhan feri Baubau diwacanakan pindah ke Lakologou. Namun, rencana itu urung direalisasikan lantaran dianggap akan tidak efektif mengingat di sekitar daerah tersebut akan dibangun jembatan Tona yang menghubungkan pulau Buton dan Muna.

“Kalau itu sudah jadi, maka pasti orang-orang lebih banyak yang menyebrang lewat jembatan Tona daripada kapal feri. Kemudian, aktivitas di sana (Lakologou, red) juga akan jenuh. Jadi saya sudah bikin desain dermaga feri di Sulaa,” terangnya.

Lebih jauh, ungkap dia, pihaknya telah menawarkan tukar guling pelabuhan feri Batulo ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sehingga Kemenhub nanti bisa lebih leluasa mengembangkan pelabuhan Murhum sebagai tempat sandar kapal Pelni sekaligus bongkar muat barang muatan kapal kontainer.

“Pelabuhan Murhum sekarang ini sudah terlalu sempit. Makanya, saya bilang ke kementerian kita tukar guling saja. Jadi, mereka ambil dermaga (feri Batulo), tetapi mereka juga bangunkan dermaga yang baru di Sulaa sana,” tutur Rajulan.

Selain itu, tambah dia, saat ini pihaknya tengah menyiapkan penyerahan hibah lahan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub. Pemprov Sultra akan menyerahkan sebagian tanah yang berlokasi antara masjid dan dermaga feri Batulo untuk pembangunan pintu keluar baru bagi kendaraan kontainer.

‘Di situ nanti akan ada reklamasi sebagai jalan keluar aktivitas kontainer. Tapi itu tetap terpisah dengan pelabuhan feri Batulo. Kita hanya hibahkan sebagian lahan untuk jalan keluar agar bisa mengurai kemacetan di pintu keluar masuk pelabuhan Murhum yang sekarang ini,” tandasnya.

Peliput: Texandi