PUBLIKSATU, RAHA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna mendapat apresiasi atas pembangunan pabrik jagung di Desa Bea Kecamatan Kabawo. Kementerian Pertanian (Kementan) RI bahkan melirik potensi Muna jadi sentra produksi jagung nasional.
Kans atau peluang tersebut sangat terbuka lebar mengingat jazirah Kabupaten Muna masih memiliki lahan kosong yang lumayan luas. Pun, Kementan juga siap mendampingi dan memfasilitasi Pemkab Muna dalam membangun pusat baru produksi jagung berstandar dan berdaya saing dengan negara lain.
“Mulai dari tanaman pangan sampai hasil hutan ini menjadi perhatian nasional bahkan dunia. Pertanian sendiri merupakan satu-satunya sektor pangan di Indonesia,” kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Batara Siogiar saat meninjau pabrik jagung di Desa Bae, Selasa (7/3).
Menurut dia, Bupati Muna LM Rusman Emba sudah tepat membuat kebijakan terkait pengembangan sektor pertanian jagung. Olehnya itu, pihaknya berkomitmen mendukung langkah itu dengan melakukan pendampingan secara rutin berupa sertifikasi guna mewujudkan sentra produksi jagung nasional di Muna.
“Inilah salah satu langkah yang Bupati dan Wakil Bupati Muna dengan jajarannya dalam mengembangkan jagung. Saat ini jagung menjadi skala prioritas di dunia dengan produksi satu miliar ton. Indonesia sendiri baru mampu produksi 18 juta ton. Harusnya ini bisa kita kembangkan lagi lebih dari 18 juta ton,” ujarnya.
Lebih dari itu, tutur dia, pihaknya meminta kesediaan Bupati untuk menjadikan Kabupaten Muna sebagai daerah penghasil jagung maming di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), bila perlu di Indonesia. Kementan siap memfasilitasi pengembangan industri jagung maming itu.
“Kita minta perkenaan pak bupati. Kita akan mambangun satu pilar di Sulawesi Tenggara termasuk kabupaten-kabupaten pendukungnya untuk menjadi penghasil jagung maming. Kami pak bupati akan konsisten mendampingi dan mengawal,” ujarnya.
Dalam kesempatan hari itu, Batara juga sudah berdiskusi dengan Kepala Pertanian (Distan) Muna, Anwar Agigi dan pimpinan Distan Sultra perihal rencana pengolahan jagung menjadi produk makanan dan minuman. “Kalau pakan tidak perlu risau karena kita tahun lalu mengeskpor 160 ribu ton jagung ke Filipina dan Vietnam. Tapi, untuk makanan dan minuman kita masih mengimpor 580 ribu ton,” bebernya.
Peliput: Anuardin