PUBLIKSATU. BAUBAU – Tingginya biaya tiket penerbangan, membuat Pemkot Baubau harus memutar otak. Mereka menginginkan tambahan penerbangan di Bandara Betoambari. Kali ini, maskapai Sriwijaya Air berupaya digaet.

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengungkapkan, pihak Sriwijaya Air telah membuka ruang komunikasi dengan Pemkot Baubau. Bahkan, pertemuan kedua belah pihak sudah dijadwalkan dilaksanakan di Tangerang pada pekan depan.

“Kami kira-kira minggu depan akan bertemu dengan Sriwijaya dan manajemen NAM Air (bagian dari Sriwijaya Air). Kita akan minta supaya ada penerbangan di sini,” kata Monianse dikonfirmasi di kantornya, Rabu (1/2) kemarin.

Politisi PDIP ini mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meyakinkan Sriwijaya Air. Pihaknya akan meyakinkan tentang prospek besar usaha jasa transportasi udara di Baubau.

“Menurut saya tanpa subsidi pun pasti pengguna jasa angkutan tinggi. Ini bisa dibuktikan berdasarkan grafik penerbangan tetap stabil pada tahun berbeda di bulan yang sama (November-Desember). Di mana, 2021 itu harga tiket Baubau ke Makassar kisaran Rp 600 ribu-Rp 800 ribu, sementara 2022 mencapai Rp 1,7 juta,” jelasnya.

Menurut dia, volume penebangan di Bandara Betoambari tetap stabil lantaran pengguna jasanya tidak hanya bertumpu dari Kota Baubau. Kontribusi penumpang juga berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum di lima daerah sekitar yakni Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, dan Wakatobi.

“Sehingga kalau menambah (penerbangan) pun sebenarnya tidak akan sepi (penumpang). Justru animo akan meningkat dan harga tiket bisa lebih terjaga stabil karena masyarakat tidak perlu lagi ke Kendari atau Makassar dulu kalau mau terbang ke Jakarta,” pungkasnya.(exa)