Publiksatu – Kabar gembira. PT Liga Indonesia Baru (LIB) mewacanakan kompetisi Liga 1 kembali bergulir pada 2 Desember dan selesai 16 April. Dengan waktu lima bulan itu, sudah dapat dibayangkan jadwal pertandingan akan sangat padat.

Sebab, saat ini kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia itu baru berjalan 11 pekan.

Dikutip dari jawapos.com, striker Bhayangkara FC Youssef Ezzejjari mengaku tidak masalah dengan potensi jadwal padat. Yang terpenting, kompetisi bisa berjalan.

”Kami sudah pernah bermain dengan jadwal padat saat kompetisi digelar di tengah pandemi Covid-19. Jadi, pasti kami bisa beradaptasi dengan situasi itu,” ujar mantan striker Persik Kediri itu kepada Jawa Pos.

Ezzejjari menambahkan, saat ini, meski kompetisi sudah lama berhenti pascatragedi Kanjuruhan, kondisinya tetap bugar. Sebab, Bhayangkara FC terus berlatih di tengah jeda panjang Liga 1.

”Kami selalu menggelar pertandingan uji coba setiap akhir pekan,” ungkap penyerang berkebangsaan Spanyol tersebut.

Pelatih Persita Tangerang Angel Alfredo Vera juga angkat bicara mengenai potensi jadwal padat pada lanjutan Liga 1. Menurut mantan pelatih Persipura Jayapura itu, jadwal pertandingan padat sebenarnya tidak ideal. Para pemain bisa sangat kelelahan.

”Tapi, kami sudah punya pengalaman bermain dengan jadwal padat saat pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Terkait antisipasi menghadapi jadwal padat, Alfredo belum bisa berbicara terlalu detail. Menurut pelatih berkebangsaan Argentina itu, strategi antisipasi baru bisa dipikirkan saat jadwal Liga 1 sudah fix. ”Jadi, kita lihat nanti seperti apa. Saya harus melihat jadwal dulu,” bebernya.

Pelatih Persebaya Aji Santoso menyatakan, skuad Green Force sudah sangat siap untuk kembali merumput.

’’Kondisi pemain kami semuanya sangat baik. Apabila kompetisi bergulir pada awal Desember, saya rasa pemain kami sudah sangat siap,’’ ucap Aji.

Persebaya jadi tim yang rutin melakukan latihan. Tidak ada libur panjang meski kompetisi dihentikan. Mereka juga rutin melakukan uji coba setiap pekan. Aji memang tidak ingin anak asuhnya kendur selama tidak ada kompetisi. (*)