BAUBAU – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mengaktifkan jembatan timbang pelabuhan Feri Batulo Kota Baubau. Saat ini, alat pengukur berat kendaraan itu mulai direhabilitasi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelabuhan Feri Baubau-Waara, Bony Herya mengatakan, jembatan timbang pelabuhan Feri Batulo itu telah rusak selama kurang lebih 10 tahun. Pengerjaan rehabilitasinya ditarget selama tiga bulan.
“Anggarannya itu kurang lebih Rp 190 juta. Dananya bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Provinsi Sultra tahun 2022,” ujar Bony dikonfirmasi di pelabuhan Batulo, Rabu (6/6).
Kata dia, alatnya berupa tera timbangan yang digunakan nanti berasal dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Yang atur rehabilitasi itu dinas (perhubungan) semua. Nanti selesai diserahkan baru serahkan ke kami UPTD untuk dimanfaatkan,” ujarnya.
Ia mengatakan, jika selesai direhabilitasi dan difungsikan, maka mobil-mobil truk yang akan menyebrang menggunakan kapal feri ke Waara Kabupaten Buton Tengah wajib melalui pengukuran berat di jembatan timbang itu. Kendati melalui penimbangan, truk pengguna jasa feri tidak perlu membayar retribusi.
“Permen (Peraturan Menteri) sudah tidak bolehkan memungut di jembatan timbang. Kita hanya mau tahu tonase-nya. Kalau melebihi target, muatannya bongkar untuk mengantisipasi kerusakan MB (Movable Bridge) sana. Yang jelas semua pelabuhan Feri sekarang harus dilengkapi jembatan timbang,” ujarnya.
Selain jembatan timbang, kata dia, saat bersamaan juga sedang dilakukan pemeliharaan pada dermaga MB Pelabuhan Feri Batulo. Untuk pemeliharaan MB ini, Dishub Sultra menggelontorkan dana sekira Rp 80 juta.
“Pemeliharaan MB itu menggunakan anggaran rutin dinas. Kondisi MB itu sudah patah-patah. Sejak pelabuhan feri Batulo ini diresmikan tahun 1999, MB itu belum pernah direhabilitasi sama sekali,” ujar Bony.
Amatan wartawan, rehabilitasi jembatan timbang pelabuhan feri Batulo itu belum terlihat dipasangi papan proyek hingga Rabu (6/6). Penuturan pekerja, papan proyek sudah ada namun belum dipasang hingga sepekan pengerjaannya.(exa)