PUBLIKSATU, BAUBAU – Hingga H+30 Idul Fitri 1443 H/2022 M, pelabuhan Murhum Baubau masih dipadati penumpang arus balik.
“Sampai dengan H+30 hari raya Idul Fitri tahun ini, arus balik di pelabuhan Murhum Baubau ini masih berlangsung. Bahkan, penumpang naik ke arah (Indonesia) timur kemungkinan masih padat sampai bulan depan,” ujar Kepala Cabang PT Pelni Baubau, J.S Sitorus dikonfirmasi di kantornya, Jum’at (3/6/2022).
Kata dia, pihaknya memang belum bisa memastikan sampai kapan berlangsung arus balik Idul Fitri tahun ini. Namun, pihaknya prediksi fenomena kepadatan penumpang Pelni di Baubau khususnya tujuan ke Indonesia timur masih berpotensi lanjut hingga libur sekolah atau sebulan ke depan lagi.
“Misalnya, sekarang kapal Ciremai tujuan ke timur dalam waktu dekat itu tiket seat (kursi) sudah habis terjual. Sedangkan, kapal Lambelu ke arah barat tujuan Makassar, Pare-Pare, Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan rata-rata mencapai lebih kurang 1.200 penumpang,” ujarnya.
Menurut dia, penumpukan calon penumpang ini lantaran pelabuhan Murhum ibarat seperti ‘mangkok bakso’. Keberangkatan calon penumpang dari daerah sekitar seperti Kabupaten Buton, Wakatobi, Buton Utara, Buton Tengah, Buton Selatan, Muna termasuk Kota Kendari terfokus di pelabuhan Murhum Baubau tujuan Indonesia timur.
“Penumpang yang naik dari pelabuhan Baubau ini rata-rata 1.000 lebih. Sementara, pelabuhan-pelabuhan lain itu hanya 300 sampai 400. Kalau kita estimasi sudah ada 20 ribu penumpang arus balik sejak awal Mei lalu. Jadi, pelabuhan Baubau ini masih padat, kalau pelabuhan-pelabuhan lain sudah santai,” tuturnya.
Sitorus mengatakan, tingginya mobilisasi penumpang melalui pelabuhan Murhum itu tidak sebanding dengan kuota seat kapal yang disiapkan. Di mana, PT Pelni hanya menjual tiket seat sesuai kapasitas kapal masing-masing.
“Misalnya kapasitasnya 2.000 seat, maka tiket seat yang dijual juga hanya 2.000. Sementara, rata-rata penumpang lewat pelabuhan Murhum ini seribu lebih. Jadi, tiket seat yang terjual lebih dari 50 persen itu penumpang dari Baubau. Tapi memang kalau habis tiket seat, kita bisa saja mengajukan penambahan tiket non seat,”
Untuk itu, ujar dia, pihaknya kembali mengimbau calon penumpang untuk membeli tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Calon penumpang bisa memantau penjualan tiket secara online melalui website resmi yang disediakan PT Pelni.
“Istilahnya tiket ini siapa cepat dia dapat. Persyaratannya juga tidak kaku seperti awal-awal pandemi Covid-19. Penumpang baru vaksin pertama bisa membeli tiket dulu, baru antigen, tiketnya akan diberi kode. Kalau ternyata dia positif Covid-19, tiket bisa dikembalikan, uangnya diganti 50 persen. Sementara, penumpang sudah vaksin kedua apalagi booster, maka tidak perlu lagi antigen,” katanya.(exa)