Catatan: Irwansyah Amunu
DUA pasien positif Covid-19 yang lolos dari Baubau berbuntut panjang.
Seperti diketahui, dua pasien yang lolos, satu wanita menuju Wangiwangi, satunya lagi pria menuju Jakarta. Seluruhnya menempuh perjalanan melalui darat via feri.
Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Baubau, Dr Roni Muhtar menjelaskan pihaknya sudah bekerja sesuai protokol kesehatan. Termasuk melakukan pengambilan uji sampel kepada pasien.
Lebih jauh, Jubir Satgas Covid-19 Kota Baubau, dr Lukman SpPD mengatakan pasien yang lolos ke Wangiwangi sebelumnya dirawat di RS Siloam. Sebelum dirawat di RS Siloam, wanita tersebut adalah pasien rujukan dari Wakatobi.
Masuk di RS Siloam, dilakukan rapid test, hasilnya reaktif. Dilanjutkan swab test. Menunggu keluarnya hasil swab, wanita tersebut menginap disalah satu penginapan di Baubau. Saat diumumkan Kamis (2/7), hasilnya positif.
Dia bersama pasien pria yang lolos ke Jakarta tergolong positif bersama 20 pasien lainnya. Mereka diumumkan pada hari yang sama, Kamis (2/7).
Lukman mengatakan, pihaknya lantas mengontak wanita yang lolos ke Wakatobi tersebut untuk dirawat di Rumah Sehat. Namun ketika dijemput dilokasinya mengingap, tidak ada. Dihubungi handphonenya, tidak aktif. Dilakukan penelusuran kepada pihak keluarganya di Baubau, tidak ditemukan.
Beruntung, ada keluarganya dari Tomia yang mengontak pihak Satgas Covid-19 Baubau bahwa wanita tersebut sudah bertolak menuju Wakatobi via darat. Menumpang kapal feri di Kamaru, Kabupaten Buton.
Nah, dari situlah Satgas Covid-19 Baubau menghubungi pihak Satgas Covid-19 Wakatobi menceritakan duduk perkara. Berdasarkan informasi tersebut Satgas Covid-19 Wakatobi langsung menjemput yang bersangkutan di feri ketika kapal bersandar di pelabuhan Wanci.
Lantas wanita tersebut dibawa ke tempat perawatan pasien Covid-19 di Wangiwangi.
Lukman menjelaskan akibat kejadian tersebut seluruh penumpang dan awak feri diminta melakukan karantina mandiri, tujuh sampai 14 hari mendatang. Feri disemprot disinfektan.
Bagaimana dengan pasien yang lolos ke Jakarta? Kata Lukman, pasien tersebut berangkat kesana melalui darat di Pelabuhan Feri Amolengo. Berangkat ke Jakarta melalui Bandara Halu Oleo Kendari. Sempat dilakukan rapid, hasilnya non reaktif. Itulah yang membuatnya berhasil lolos.
Namun demikian, kata Lukman, pihaknya sudah memberikan informasi lengkap yang bersangkutan kepada pihak propinsi. Termasuk alamat lengkapnya di Jakarta.
Kadis Kesehatan Kota Baubau, Dr Wahyu meluruskan simpang siur yang beredar. Tidak benar bila pasien sudah dirawat di Rumah Sehat Covid-19. “Mereka belum sempat dirawat, mau dijemput tapi sudah tidak berada ditempat. Karena sebelumnya kita menunggu hasil swab,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Berkaca dari kenyataan tersebut, ada modus yang sama dari lolosnya keduanya. Mereka melalui jalur darat, dan menggunakan feri.
Semoga ke depan, armada feri lebih hati-hati. Perlu SOP yang lebih jeli agar kasus serupa tidak terulang.
Dengan demikian, awak feri dan penumpang lainnya tidak mudah terpapar Covid-19.(Follow instagram: @irwansyahamununews)