Catatan: Irwansyah Amunu
PERLAHAN-LAHAN denyut ekonomi Baubau mulai berdetak. Walau belum normal, namun sudah mencari bentuk setelah diterpa pandemi Covid-19.
Kabag Ekonomi Setkot Baubau, H La Ode Ali Hasan MSi mengaku secara umum aktivitas ekonomi menuju normalisasi. Aktivitasnya sudah terasa tetapi belum sekuat sebelum pandemi.
Ali Hasan mengulas dinamika sektor riil biasanya terjadi sebelum Ramadan, Ramadan, dan paska-lebaran. Karena Covid-19, kondisi ekonomi lesu. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal tersebut terjadi antara lain karena pergerakan masyarakat antar daerah relatif terkunci. Terhitung terjadi sejak awal Maret. Sejak pandemi masuk di Indonesia. Baubau langsung merasakan dampaknya.
Kenyataan tersebut berimbas terhadap makro ekonomi. Praktis hal tersebut terjadi selama dua bulan.
Alhamdulillah, sekarang mulai ada perubahan. Walaupun kondisinya belum sepenuhnya pulih.
Dinamika mulai terjadi setelah pergerakan masyarakat antar daerah mulai normal. Warga yang dari daerah belakang Baubau mulai melakukan interaksi ekonomi di Kota Benteng Terluas di Dunia ini.
Berapa kecepatannya? “Sudah di atas 50, tapi belum melewati 60,” kata Ali Hasan.
Demikian metafor yang digambarkan Ali Hasan terhadap perputaran ekonomi di Baubau.
Dia berharap ada kejutan menjelang Idul Adha nanti. Walaupun kemungkinannya sangat kecil. Apalagi jamaah calon haji tahun ini dari Indonesia tidak diberangkatkan.
“Berikutnya kita tunggu Pilkada, biasanya Pilkada banyak uang yang beredar,” ujarnya.
Apakah ada kejutan ekonomi saat Pilkada nanti? Waktu yang akan menjawabnya.
Namun begitu, saya berpesan kepada Ali Hasan agar protokol kesehatan di pasar lebih diperhatikan. Jangan sampai pasar menjadi lokasi transmisi Covid-19.
Apalagi, Kamis (2/7) terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Baubau yang signifikan. Bertambah 20 orang, satu dia antaranya meninggal.
Tidak boleh, aktivitas ekonomi meningkat, korban juga bertambah. Kita tidak mau hal itu terjadi.
Begitupun dengan Pilkada. Pesta demokrasi hendaknya tidak menjadikan kurva penderita Covid-19 naik lagi.
Untuk itu, perlu dipertimbangkan secara matang proses ekonomi dan politik yang berlangsung tanpa resiko. Sebab, salah mengambil kebijakan, fatal akibatnya.(Follow Instagram: @irwansyahamununews)