Catatan: Irwansyah Amunu
DUA hari terakhir Sultra kelabu. Penyebabnya meningkatnya secara signifikan penderita Covid-19 di Bumi Anoa.
Selasa (30/6) peningkatan kasus baru sebanyak 18 orang. Keesokan harinya, Rabu (1/7) naik nyaris tiga kali lipat lebih tinggi, 48 orang.
Selasa, 14 diantaranya kasus berasal dari Kabupaten Buton. Rabu, 48 kasus baru seluruhnya berasal dari satu daerah yang sama, Kolaka Utara.
Beberapa diantaranya terpapar di rumah sakit (RS). Itulah sebabnya, Jubir GTC-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal menyatakan penyebaran atau tranmisi di RS.
Tren transmisi di RS perlu dipikirkan solusinya. Mengingat sebelum Kolut, kasus serupa juga terjadi di Kota Baubau dan Kabupaten Buton. Jumlahnya pun mencolok.
Miris hati kita. Saat tenaga kesehatan (Nakes) berjibaku mengobati pasien, justru mereka juga menjadi korban.
Bila Nakes terpapar, tentu akan mengurangi tenaga kesehatan melawan Covid-19. Sementara pada saat yang sama energi mereka sangat dibutuhkan.
Maka itu, perlu dipikirkan bagaimana SOP yang ideal untuk menyelamatkan Nakes. Jangan lagi ada transmisi di RS.
Save Nakes. Save RS.
Untuk itu role model penanganan pasien yang ideal perlu dipikirkan. Dengan demikian tidak ada lagi korban yang jatuh di RS.
Sehingga RS akan kembali kepada fungsi asalnya, mengobati pasien. Bukan tempat transmisi wabah.(Follow Instagram: @irwansyahamununews)