SEBAGAI daerah otonom baru, Buton Tengah (Buteng) termasuk terdepan. Hasil evaluasi Kemendagri, Buteng memiliki nilai tertinggi dibanding Muna Barat (Mubar), dan Buton Selatan (Busel).
Tiga daerah tersebut masih berposisi sebagai hinter land atau daerah belakang dari Baubau. Namun demikian, di mata Dr Amirul Tamim Buteng harus bisa menangkap kebutuhan rekreasi Kota Baubau.
Pandangan mantan Wali Kota Baubau dua periode tersebut merupakan tantangan bagi duet Samahuddin-La Ntau. Apakah “01” dan “02” Buteng mampu menjawabnya?
Untuk bisa mengalirkan wisatawan dari Baubau ke Buteng harus dengan sentuhan yang tepat. Sebab secara geografis memiliki banyak kesamaan dengan Baubau.
Maka itu, perlu mengembangkan keunggulan diferensiasi. Jika tidak, daya panggil wisatawan ke Buteng lemah.
Berikutnya, jalur transportasi harus mudah dan murah. Hal ini akan memiliki daya ungkit bagi pariwisata Buteng.
Tak kalah pentingnya, stakeholder terkait harus kreatif dan inovatif menjual daerahnya. Plus konsisten mendorong dunia pariwisatanya agar sejajar dengan daerah lainnya di Indonesia.(***)