PUBLIKSATU, WAKATOBI – Sejumlah masyarakat menggelar demonstrasi di Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) PLTD Binongko, Rabu (20/6/18) menyampaikan aspirasinya terkait pemadaman listrik yang selalu digilir. Ini merupakan bentuk ketidakpuasan masyarakat karena sudah bertahun-tahun belum merasakan pelayanan listrik yang maksimal.

Aksi ini bukan yang pertama kali tetapi sudah aksi yang kesekian kalinya. Namun pihak PLN seakan menutup mata dan telinga.

Dari itu, ribuan massa itu turun ke jalan menyegel kantor dan meminta Kepala PLN Binongko memundurkan diri dari jabatannya. Disaksikan masyarakat, Kepala PLN yang belum lama masuk itu beserta outsourcing atau pihak ketiga menandatangani surat pengunduran diri.

“Kami sudah segel dan Kepala PLN dan seluruh staffnya sudah nyatakan mundur dengan bertanda tangan di atas materai,” kata Malik Ibrahim, mewakili tokoh masyarakat kepada publiksatu.co via telepon seluler.

Lanjut ia, saat ini listrik pun belum bisa dinyalakan sampai ada Kepala PLN yang baru.

Sementara itu Kepala PLN Binongko, Davy Elva, mengatakan, belum tahu pasti apa yang menjadi tuntutan dari para demonstran. Namun ia menduga terkait pemadaman listrik yang belum reguler.

Ia juga membenarkan bahwa dirinya sudah menyatakan pindah dari Kepala PLN Binongko.

“Iyah gak tahu juga, mereka langsung masuk terobos-terobos. Saya bukan mundur, tapi pindah,” ucap Davy dengan nada singkat dan meminta untuk memutuskan sambungan teleponnya.

Sebelumnya seperti dilansir media ini, bertahan-tahun warga seakan dipaksa untuk menikmati layanan kurang prima dari PLN setempat. Bahkan untuk meminimalisir kondisi ini, pada tanggal 19 November 2017 lalu, PLN unit PLTD Binongko bersama warga dan pihak Kecamatan Binongko telah melakukan dialog publik untuk mencari solusi terbaik.

Dari hasil dialog ini, ada 10 kesepakatan yang ditandatangi Camat Binongko, Kepala PLN Binongko dan inisiator kala itu. Diantaranya, selain waktu menyala yang harus dilakukan pada pukul 17.45 hingga 06.00 Wita, kesepakatan antara masyarakat dan PLN Binongko, 1 Januari 2018 tidak ada lagi pemadaman secara bergilir, hanya berlangsung kurang lebih satu bulan saja. Hal ini tentu membuat warga sekitar kecewa dengan ulah pihak PLN Binongko tersebut. Selain dinilai tidak konsisten, pihak PLN melanggar beberapa poin kesepakatan yang telah ditandatangani bersama.

Untuk diketahui, pemadaman listrik secara bergilir pada tahun ini sudah berlangsung sejak Bulan Februari lalu. Namun, tahun-tahun sebelumnya juga kerap terjadi. Kali ini rata-rata menyala selama empat malam setelah itu padam selama satu malam penuh. Setelah itu menyala lagi selama empat malam dan seterusnya. (Mo1)