BUTONPOS.COM, PASARWAJO – Dalam rangka meningkatkan sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton saat ini membutuhkan Tenaga Penyuluh Pertanian (TPP). Penyuluh yang ada sekarang tidak proposional dibanding luas wilayah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton Azizu mengatakan, jumlah TPP yang ada sekarang hanya 28 orang. Padahal idealnya setiap desa itu minimal didamping satu orang TPP.

“Penyuluh kita sekarang ada 28 orang, sedangkan desa yang ada itu sebanyak 83 desa. Idealnya kan satu desa itu satu penyuluh, jadi berarti sekarang kita masih butuh sekitar 54 orang lagi,” ucap Azizu, ketika ditemui di Kantor DPRD Buton, Selasa (21/10).

Akibat kekurangan ini, kata dia, membuat TPP yang ada rangkap tugas. Setiap orang menangani empat sampai lima desa. Tentu hasilnya pun tidak begitu maksimal.

Kendati demikian, lanjutnya, pihaknya tetap mengoptimalkan tenaga yang ada, sembari berharap pemerintah pusat dapat menambah TPP di Kabupaten Buton.

Dia menambahkan, kehadiran TPP penting diharapkan karena umumnya petani masih kurang kreatif dalam mengembangkan hasil pertaniannya. Apalagi ditambah dengan terbatasnya sarana dan prasarana pertanian.

Kekurangan TPP ini, sambung dia, bukan membuat pihaknya hanya tinggal diam. Pengusulan sudah berulang kali diajukan, tapi hingga kini belum mendapat penambahan.

“Kita sudah usulkan agar ditambah, tapi sampai saat ini juga belum ada penambahan,” ujar Azizu.

Dia mengungkapkan, TPP yang ada awalnya berjumlah 300 orang. Namun seiring waktu Kabupaten Buton melahirkan beberapa Daerah Otonomi Baru (DOB), membuat satu per satu dari mereka pindah tugas di daerah asalnya.

“Jadi kita sekarang hanya mengusulkan ke pusat karena mereka digaji menggunakan APBN. Kita juga di sini tidak bisa menerima sembarang tenaga penyuluh,” tandasnya. (man)